Selasa, 18 Maret 2014

Soekarno

Sowan Pak Amin Aryoso

Amin Aryoso - Roso Daras 2014

Sudah lama tidak sowan sesepuh GMNI, Sukarnois, dan penggiat kembali ke UUD ’45 yang asli, Amin Aryoso. Dalam kesempatan silaturahmi di sore yang gerimis baru-baru ini, saya jumpai dia duduk di kursi roda. Dalam keadaan yang belum pulih dari sakit, Amin Aryoso tetap saja Amin Aryoso, yang selalu antusias jika disinggung soal Bung Karno, jika menyoal amandemen UUD ’45 yang kebablasan.

Meski terkendala komunikasi, sebisa-bisa saya berusaha untuk berdialog meski tidak lancar. Awalnya, saya menghadiahi dia dua buku Bung Karno yang saya tulis tahun 2013. Tampak di wajahnya, ia menyambut baik dan sangat berkenan. Sayang, lagi-lagi, dia tidak bisa mengutarakan perasaan hatinya.

Topik lain, adalah copy dokumen tentang notulen hasil rapat PPKI 8 Agustus 1945 yang membahas soal dasar negara (konstitusi). Dokumen itu didapat putra beliau, Azis Aryoso. Meski dalam bentuk foto-kopian yang tidak begitu jelas terbaca, tetapi Azis menjamin, petugas pengetik notulen itu masih hidup, dan bisa dimintakan konfirmasi, jika hendak menulis ulang notulensi tersebut.

Saya bicara dan bicara. Dan saya yakin, dia paham apa  yang saya bicarakan. Sejurus kemudian, dia menggerakkan tangannya seperti orang sedang menulis. Saya segera menangkap maksudnya. Di atas kertas, saya tuliskan apa-apa yang hendak saya lakukan dengan dokumen itu. Antara lain, menuliskan ulang suasana sidang PPKI ketika itu yang begitu dinamis. Melibatkan tokoh-tokoh pendiri bangsa, dalam perdebatan perumusan dasar negara (UUD 1945) yang sangat berbobot. Ada bahasan pasal demi pasal, ada adu argumen antar peserta rapat, dan sebagainya.

Bagi saya, Amin Aryoso adalah salah satu sesepuh, saksi sejarah, korban Orde Baru, sekaligus panutan dalam memaknai ajaran Bung Karno. Konsistensinya pada apa yang diyakininya, sangat mengagumkan. Bahkan, ketika mulut (akibat stroke) tak lagi mampu berkata-kata, dia masih begitu bersemangat. Tak pelak, Amin Aryoso adalah inspirasi untuk terus menggali dan mensyiarkan ajaran Bung Karno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar