Walau Tak setegar Karang. Sebuah Cerita Sosok Seorang Ibu yang Hebat
Walau Tak setegar Karang. Sebuah Cerita Sosok Seorang Ibu yang Hebat
Perempuan
selalu saja diidentikan dengan air mata. Kelemahan fisik para perempuan
seringkali membuat ia terjerembab dalam keterpurukan. Yang akhirnya
berimbas pada kelemahan jiwa dan pemikirannya. Maka akan kita saksikan
dalam panggung kehidupan bahwa berbagai cerita tragis begitu lekad
dengan kehidupan kaum perempuan. Apakah hal itu benar sobat?
Ternyata tidak!!!!! Masih ada permpuan- perempuan yang tetap tegar
meskipun tragedi alur yang nyata dalam drama kehidupan yang ia lalui.
Mereka mampu memaafkan, mampu mengambil inspirasi dari apa yang dia
alami, lalu memetakan hal hal tersebut menjadi sebuah inspirasi untuk
menggapi kebahagiaan. Dan akhirnya, mereka memang mampu mendapatkan
kebahagiaan itu.
Ya..... karena sesunggunhnya kebahagiaan itu terletak di dalam hati.
Kebahagiaan bisa kita munculkan, tergantung sejauh mana kita mampu
megubah susdut pandang kita terhadap penderitaan yang kita alami.
Kebahagiaan memang harus kita ciptakan. Jika kita membiarakan hidup kita
senantiasa diwarnai tragedi, maka selamanya air mata akan membasahi
pipi. Dan kita akan kehilangan sebuah kesempatan besar untuk mendapatkan
kebahagiaan tersebut dan mencecap indahnya warna - warni dunia ini.
Aku akan
menceritakan sebuah kisah seorang ibu yang sangat luar biasa hebat. Dia
tidak pernah mengeluh di depan anak- anaknya. Dia selalu
tersenyum, dia begitu hebat dan kuat dalam mengahadapi cobaan. Tak
pernah ada keluh kesah dari dalam dirinya. Dia mampu mengerjakan banyak
hal dalam satu waktu. Muali dari mengurus rumah, mengurus sawah dan
bahkan sampai mengurus binatang ternak yang dimilikinya. Aku sangat
salut dan bangga mempunayi seorang ibu seperti beliau. Meski dirinya tak
setegar karang di tegah laut yang tak akan hancur diterpa kerasnya
ombak. Tetapi dia sangat hebat bagiku.
Dia memang selalu berusaha menciptakan kebahagiaan untuk dirinya sendiri
dan untuk anak- anaknya dan suaminya. Aku selalu bangga mempunyai ibu
sepertinya, walaupu dia hanya seorang ibu rumah tangga dan bekerja
sebagai petani, tidak seperti ibu- ibu temanku yang mempunyai pekerjaan
yang lebih mulia. Tapi ibuku sangat hebat dan kuat. Dia bahkan mampu
mengatasi berbagai persoalan tanpa harus ada pertimbangan dari suami
tercintanya. Dia selalu optimis dengan kemampuan dirinya. Ibuku memang
hebat dari sekian ibu- ibu yang kuat lainnya. Bagiku ibuku yang
ter......segalanya dari banyak ibu yang aku kenal.
Pernah suatu ketika aku masih kecil, aku membuat ibuku jengkel. Karena
waktu aku masih kecil, aku sangat nakal. Hampir setiap tengah malam aku
bangun dari tidur dan rewel minta digendong sama ibu. Aku minta
digendong oleh ibu dan aku gak mau yang lain. AKu menangis sampai keras.
Hal itu aku lakukan sampai aku menjelang masuk sekolah dasar. Meski aku
setiap malam rewel, tapi dengan sabarnya ibuku menggendong aku dan
menenangkan aku agar tidak menangis lagi. Meski aku tau ibu sempat
jengkel padaku, tapi ibu tetap menenangkanku.
Jangan pernah menyepelekan apa yang menjadi keinginan ibu kita. Karena
apa yang menjadi kehendajnya pasti juga akan menjadi kehendak Allah dan
begitu pula sebaliknya apa yang tidak dia kehendaki juga tidak menjadi
kehendak Allah untuk anak- anaknya. Aku sudah mebuktikan hal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar