Rabu, 19 Maret 2014
Soekarno
Dalam sebuah bingkai yang terpajang rapi di bekas penjara Bung Karno, terpampang kalimat yang diungkapkan oleh sang Proklamator:
Selasa, 18 Maret 2014
Soekarno
Sowan Pak Amin Aryoso
Sudah lama tidak sowan sesepuh GMNI, Sukarnois, dan penggiat kembali ke UUD ’45 yang asli, Amin Aryoso. Dalam kesempatan silaturahmi di sore yang gerimis baru-baru ini, saya jumpai dia duduk di kursi roda. Dalam keadaan yang belum pulih dari sakit, Amin Aryoso tetap saja Amin Aryoso, yang selalu antusias jika disinggung soal Bung Karno, jika menyoal amandemen UUD ’45 yang kebablasan.
Meski terkendala komunikasi, sebisa-bisa saya berusaha untuk berdialog meski tidak lancar. Awalnya, saya menghadiahi dia dua buku Bung Karno yang saya tulis tahun 2013. Tampak di wajahnya, ia menyambut baik dan sangat berkenan. Sayang, lagi-lagi, dia tidak bisa mengutarakan perasaan hatinya.
Topik lain, adalah copy dokumen tentang notulen hasil rapat PPKI 8 Agustus 1945 yang membahas soal dasar negara (konstitusi). Dokumen itu didapat putra beliau, Azis Aryoso. Meski dalam bentuk foto-kopian yang tidak begitu jelas terbaca, tetapi Azis menjamin, petugas pengetik notulen itu masih hidup, dan bisa dimintakan konfirmasi, jika hendak menulis ulang notulensi tersebut.
Saya bicara dan bicara. Dan saya yakin, dia paham apa yang saya bicarakan. Sejurus kemudian, dia menggerakkan tangannya seperti orang sedang menulis. Saya segera menangkap maksudnya. Di atas kertas, saya tuliskan apa-apa yang hendak saya lakukan dengan dokumen itu. Antara lain, menuliskan ulang suasana sidang PPKI ketika itu yang begitu dinamis. Melibatkan tokoh-tokoh pendiri bangsa, dalam perdebatan perumusan dasar negara (UUD 1945) yang sangat berbobot. Ada bahasan pasal demi pasal, ada adu argumen antar peserta rapat, dan sebagainya.
Bagi saya, Amin Aryoso adalah salah satu sesepuh, saksi sejarah, korban Orde Baru, sekaligus panutan dalam memaknai ajaran Bung Karno. Konsistensinya pada apa yang diyakininya, sangat mengagumkan. Bahkan, ketika mulut (akibat stroke) tak lagi mampu berkata-kata, dia masih begitu bersemangat. Tak pelak, Amin Aryoso adalah inspirasi untuk terus menggali dan mensyiarkan ajaran Bung Karno.
Soekarno
Agustus yang Hangat di Uni Soviet
Ini adalah tulisan pertama tentang kunjungan Presiden Sukarno ke Uni Soviet pada tanggal 28 Agustus 1956. Narasi yang tersedia memang sangat terbatas, jauh lebih sedikit dibanding jumlah foto yang disajikan. Karenanya, saat menikmati buku lawas berjudul “Kunjungan Presiden Republik Indonesia Sukarno ke Sowjet Uni” terbitan Penerbit Seni Lukis Negeri Moscow 1956 itu, ada rasa geram, haus akan narasi yang panjang. Sayang memang, keinginan itu tidak terkabulkan.
Merekonstruksi peristiwa itu, mungkin saja bisa dilakukan, tentu saja jika masih ada satu-dua saksi mata yang ikut serta dalam kunjungan tersebut. Melalui postingan ini, siapa tahu, kepingan puzzle yang entah di mana, bisa muncul dan melengkapinya menjadi sebuah cerita sejarah yang sangat menarik untuk generasi penerus.
Selama ini, sering kita mendengar cerita fantastis tentang betapa Bung Karno senantiasa mendapat sambutan luar biasa di negara mana pun yang ia kunjungi. Kebesaran nama Sukarno, ketika itu, bahkan lebih besar dari Indonesia itu sendiri.
Tak terkecuali, kunjungan Bung Karno dan rombongan ke Uni Soviet antara 28 Agustus – 12 September 1956. Bukan waktu yang sebentar. Akan tetapi, juga bukan waktu yang lama jika ingin mengunjungi negara yang maha besar (ketika itu).
Foto di samping ini adalah foto Bung Karno saat keluar dari pintu pesawat, melambaikan tangan kepada para petinggi negeri dan rakyat Soviet yang menyambutnya. Pidato kedatangan Bung Karno dalam buku itu diringkas sebagai berikut, “Indonesia terpisahd ari Uni Soviet dengan lautan yang luas, dengan dataran dan pegunungan, akan tetapi kami merasa di sini seperti di rumah, seperti di antara keluarga kami sendiri.” Dalam rapat-rapat akbar selanjutnya, di kota mana pun Bung Karno singgah, kalimat di atas tidak pernah ketinggalan.
Sambutan itu membuktikan adanya rasa simpati yang hangat di hati rakyat Soviet terhadap rakyat suatu negeri yang jauh yang tidak sedikit sumbangannya dalam perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang berjuta-juta itu. Kaum pekerja Uni Soviet menyambut Presiden Sukarno, seorang tokoh politik dan tokoh negara terkemuka sebagai wakil rakyat Indonesia yang 80 juta jumlahnya, yang perwira dan cinta damai.
Foto di atas adalah gambaran kota Moskow, Ibu Kota Uni Soviet, tahun 1956.
Tampak di gambar sebelah kiri, Bung Karno membalas penghormatan dari komandan militer setempat, didampingi Ketua Presidium Soviet Tertinggi, K.E. Worosjilov. Selain disambut hampir semua petinggi negara, Bung Karno dan rombongan juga disambut upacara militer dengan parade pasukan penuh di bandara. Di samping itu, masih banyak kaum buruh dan rakyat Soviet yang ikut menyambut di bandara (dan nanti, di sepanjang jalan menuju Kremlin).
Bung Karno disambut dengan sangat ramah oleh Ketua Presidium Soviet Tertinggi, K.E. Worosjilov dan Ketua Dewan Menteri Uni Soviet, N.A. Bulganin (tengah). Jika ada yang bilang, “foto bisa bicara”, maka yang terkesan dari foto di atas adalah, sambutan dan senyum yang sama-sama tulus dari kedua pemimpin negeri.
Yang satu pemimpin tertinggi salah satu negeri adi daya (ketika itu), yang satu adalah presiden dari sebuah negara yang baru 11 tahun merdeka, tetapi reputasi presidennya telah kesohor ke seantero penjuru bumi. Foto itu juga berbicara tentang kesetaraan antara dua kepala negara. Perhatikan bagaimana Bung Karno menjabat Worosjilov. Itulah jabatan tangan Bung Karno yang terkenal, “menggenggam habis” tangan yang disalaminya, seberapa besar pun tangan orang itu.
Kopiah yang menjadi ciri khas Bung Karno, serta kacamata hitam yang tetap melekat, disadari atau tidak, memancarkan aura percaya diri yang sangat tinggi. Terhadap presiden yang demikianlah, negara sebesar apa pun akan segan. Dengan kepala negara yang disegani, Indonesia pun menjadi negara yang disegani di dunia (ketika itu).
IBU
Walau Tak setegar Karang. Sebuah Cerita Sosok Seorang Ibu yang Hebat
Walau Tak setegar Karang. Sebuah Cerita Sosok Seorang Ibu yang Hebat
Perempuan selalu saja diidentikan dengan air mata. Kelemahan fisik para perempuan seringkali membuat ia terjerembab dalam keterpurukan. Yang akhirnya berimbas pada kelemahan jiwa dan pemikirannya. Maka akan kita saksikan dalam panggung kehidupan bahwa berbagai cerita tragis begitu lekad dengan kehidupan kaum perempuan. Apakah hal itu benar sobat?
Ternyata tidak!!!!! Masih ada permpuan- perempuan yang tetap tegar meskipun tragedi alur yang nyata dalam drama kehidupan yang ia lalui. Mereka mampu memaafkan, mampu mengambil inspirasi dari apa yang dia alami, lalu memetakan hal hal tersebut menjadi sebuah inspirasi untuk menggapi kebahagiaan. Dan akhirnya, mereka memang mampu mendapatkan kebahagiaan itu.
Ya..... karena sesunggunhnya kebahagiaan itu terletak di dalam hati. Kebahagiaan bisa kita munculkan, tergantung sejauh mana kita mampu megubah susdut pandang kita terhadap penderitaan yang kita alami.
Kebahagiaan memang harus kita ciptakan. Jika kita membiarakan hidup kita senantiasa diwarnai tragedi, maka selamanya air mata akan membasahi pipi. Dan kita akan kehilangan sebuah kesempatan besar untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut dan mencecap indahnya warna - warni dunia ini.
Aku akan menceritakan sebuah kisah seorang ibu yang sangat luar biasa hebat. Dia tidak pernah mengeluh di depan anak- anaknya. Dia selalu tersenyum, dia begitu hebat dan kuat dalam mengahadapi cobaan. Tak pernah ada keluh kesah dari dalam dirinya. Dia mampu mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Muali dari mengurus rumah, mengurus sawah dan bahkan sampai mengurus binatang ternak yang dimilikinya. Aku sangat salut dan bangga mempunayi seorang ibu seperti beliau. Meski dirinya tak setegar karang di tegah laut yang tak akan hancur diterpa kerasnya ombak. Tetapi dia sangat hebat bagiku.
Dia memang selalu berusaha menciptakan kebahagiaan untuk dirinya sendiri dan untuk anak- anaknya dan suaminya. Aku selalu bangga mempunyai ibu sepertinya, walaupu dia hanya seorang ibu rumah tangga dan bekerja sebagai petani, tidak seperti ibu- ibu temanku yang mempunyai pekerjaan yang lebih mulia. Tapi ibuku sangat hebat dan kuat. Dia bahkan mampu mengatasi berbagai persoalan tanpa harus ada pertimbangan dari suami tercintanya. Dia selalu optimis dengan kemampuan dirinya. Ibuku memang hebat dari sekian ibu- ibu yang kuat lainnya. Bagiku ibuku yang ter......segalanya dari banyak ibu yang aku kenal.
Pernah suatu ketika aku masih kecil, aku membuat ibuku jengkel. Karena waktu aku masih kecil, aku sangat nakal. Hampir setiap tengah malam aku bangun dari tidur dan rewel minta digendong sama ibu. Aku minta digendong oleh ibu dan aku gak mau yang lain. AKu menangis sampai keras. Hal itu aku lakukan sampai aku menjelang masuk sekolah dasar. Meski aku setiap malam rewel, tapi dengan sabarnya ibuku menggendong aku dan menenangkan aku agar tidak menangis lagi. Meski aku tau ibu sempat jengkel padaku, tapi ibu tetap menenangkanku.
Jangan pernah menyepelekan apa yang menjadi keinginan ibu kita. Karena apa yang menjadi kehendajnya pasti juga akan menjadi kehendak Allah dan begitu pula sebaliknya apa yang tidak dia kehendaki juga tidak menjadi kehendak Allah untuk anak- anaknya. Aku sudah mebuktikan hal tersebut.
Islam Itu Indah
Perkembangan Islam di Jalur Sutra
Hubungan dagang Jalur Sutra telah melibatkan banyak pedagang Arab. Mereka pun membawa dakwah Islam sembari berdagang. Bahkan, waktu periode Jalur Sutra pun sangat pas dengan kelahiran Islam di Timur Tengah, yang merupakan lalu lintas penghubung Asia dan Eropa.
Sebagaimana
menurut Hugh Kennedy dalam "The Great Arab Conquests", terdapat dua
periode bersejarah yang utama manakala Jalur Sutra menjadi fokus utama
bagi perdagangan dunia. Salah satunya, yakni periode tepat sebelum dan
selama penaklukan Muslim.
Maka, Islam pun ikut serta dikenalkan
melalui jalur perdagangan Sutra. Sebagaimana menurut Frances Wood,
terdapat sebuah masjid tertua di Cina, yang posisinya tepat berada di
lingkaran Jalur Sutra. Setiap Jumat tiba, sekitar dua ribu Muslim
memadati masjid yang berlokasi di jantung Kota Guangzhow tersebut.
Jalur
Sutra disebut-sebut sebagai jalur yang dilalui para sahabat Rasulullah
dalam mendakwahkan Islam. Geliat dakwah itu terjadi bermula sejak era
kekhalifahan Usman bin Affan. Dia mengirim utusan pertama ke Cina pada
651 Masehi. Sang utusan pun menghadap Kaisar dari Dinasti Tang, Yong Hui
kemudian menyebarkan Islam di negeri Cina. Sejak itulah, Islam mulai
dikenal di daratan Cina.
Tan Ta Sen dalam bukunya, Cheng Ho;
Penyebar Islam dari Cina ke Nusantara, menyebutkan banyaknya saudagar
Arab yang singgah, bahkan bermukin di Cina. Tak sedikit yang kemudian
menikah dengan perempuan setempat dan membentuk komunitas Muslim.
Komunitas-komunitas Muslim tersebut banyak terbentuk di pusat
perdagangan.
Disebutkan oleh Tan, pada masa puncak perdagangan
di era Dinasti Tang dan Song pada abad ke-7 hingga abad ke-13, cukup
banyak bermunculan komunitas dan permukiman Arab di beberapa daerah
perdagangan Cina. Di antaranya, yakni di Chang-An (Xi-An), Yangzhou,
Ningpo, dan kota-kota pelabuhan Guangzhou dan Quanzhou di Cina dan
Champa di semenanjung Indocina.
Tak berhenti di China, para
saudagar Muslim juga mengenalkan Islam ke kawasan Asia lain, hingga
ujung dunia Timur, yakni Asia Tenggara. Malaka-lah yang menjadi gerbang
utama masuknya Islam ke Asia Tenggara. Dari semenanjung Malaka, Islam
bersentuhan dengan bangsa Melayu yang kemudian tersebar ke seluruh
kawasan regional.
Prof A Hasymi dalam bukunya, Sejarah Masuk dan
Berkembangnya Islam di Indonesia, menyatakan, Kerajaan Perlak merupakan
kerajaan Islam pertama nusantara yang berdiri pada abad ke-3 Hijriah.
Buktinya, pada 173 Hijriah atau 800 Masehi sebuah kapal layar berlabuh
di Bandar Perlak membawa para saudagar di bawah pimpinan nakhoda
Khalifah dari Teluk Kambay Gujarat. Pada 1 Muharram 225 Hijriah (840
Masehi), Kerajaan Islam Perlak resmi berdiri dengan Sayid Abdul Aziz
sebagai sultan pertama.
Dari Malaka itulah, Islam kemudian
menyebar ke Asia Tenggara melalui perdagangan. Namun, kawasan tersebut
tak termasuk Thailand. Pasalnya, kawasan Pattani, Thailand, telah
mengenal Islam bersamaan dengan masuknya Islam ke Malaka.
Datang ke nusantara
Perdagangan
rempah-rempah juga melintasi Jalur Sutra. Inilah mengapa Islam juga
sampai ke nusantara karena nusantara-lah gudang penghasil rempah-rempah
yang sangat disukai Eropa. Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho
Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia IV: Nusantara di abad ke-18
dan ke-19 menuturkan, pelabuhan-pelabuhan rempah-rempah nusantara,
seperti di Sumatra, Ternate, Tidore, dan Banda menjadi terkenal
pertama-tama karena para pedagang Cina. Kemudian, para pedagang dari
Jawa dan Melayu juga menjadi penting dalam Jalur Sutra. Semuanya
bermuara di Cina dan diteruskan melalui Jalur Sutra.
Karena
berada pada jalur perdagangan laut dari Timur Tengah ke Cina, kata
Marwati, tidak mengherankan jika agama Islam telah dianut di nusantara.
Hanya saja, sumber agama Islam di nusantara tidak saja langsung dari
Timur Tengah, tetapi bersamaan dengan terbentuknya emporium-emporium
(pasar-pasar) sepanjang jalur perdagangan itu sejak abad ke-10.
Kota-kota pelabuhan di India, seperti Kalikut, menjadi sumber agama
Islam di nusantara.
Dengan demikian, muncullah di nusantara
sejumlah kota pelabuhan yang penduduknya beragama Islam. Selain kedua
sumber, yakni Timur Tengah dan India, terdapat pula sumber ketiga, yakni
Cina (khususnya dari Mazhab Syafi'i), yang mendapat pengaruh Islam dari
Timur Tengah dan India. "Agama Islam dari Cina itu makin menyebar
setelah Cheng Ho mendapat izin dari sultan-sultan Malaka sejak
Parameshwara untuk membangun pusat perdagangannya di kota pelabuhan itu
dan menjadikannya sebuah emporium," tulis keduanya.
Hal tersebut
sesuai dengan beragamnya teori masuknya Islam ke nusantara. Namun, jika
melihat Jalur Sutra, teori Cina juga tak dapat luput begitu saja. Teori
tersebut menyatakan, perantau Cina-lah yang membawa Islam ke Indonesia.
Para perantau ini telah mendapat pengaruh dari Arab. Sebagaimana
disebutkan bahwa banyak permukiman Muslim yang bermunculan di Cina.
Menurut
Tan Ta Sen, sejarah Islam di Indonesia sangat berkaitan erat, bahkan
berasal dari Champa. Berlokasi di Semenanjung Indocina, Champa merupakan
salah satu wilayah taklukkan Cina sejak era Dinasti Tang. Di tengah
pengaruh konfusian dan Hindu, Champa disinyalir mendapat pengaruh Islam
dari pedagang Arab. Dugaan tersebut datang setelah ditemukannya dua
batu nisan Muslim di wilayah Phan-rang, Champa selatan.
M Ikhsan
Tanggo dkk dalam “Menghidupkan kembali Jalur Sutra Baru" menuturkan,
agama Islam telah masuk Cina sejak abad ketujuh melalui Jalur Sutra.
Demikian pula, masuknya Cina ke Indonesia telah terjadi sejak abad ke-7
Masehi dengan banyaknya bukti arkeologis. Dengan demikian, penyebaran
Islam di Indonesia tak hanya dilakukan oleh orang-orang Arab dan Persia
melalui Laut India, tapi juga dilakukan Muslimin dari daratan Cina.
Islam Itu Indah
Kisah Nabi yang Digergaji Yahudi
Setelah Bani Israil ditinggal sangat lama dengan kematian Nabi Sulaiman, Allah kemudian mengutus Nabi Yesaya (Isaiah). Ketika beliau diutus, Bani Israil pun tengah dipimpin seorang raja yang saleh, Hizkia (Hezekiah). Itulah salah satu masa kedamaian bangsa Yahudi di Yerussalem.
Yesaya hadir memberikan nasihat kepada mereka. Ia
juga menjadi penasihat bagi Hizkia, memberikan saran baik ataupun
melarang hal buruk bagi kerajaan Yahudi. Sang nabiyullah pula yang
mengambil keputusan segala urusan bagi Bani Israil.
Suatu hari,
Raja Hizkia ditimpa sebuah penyakit. Kakinya terkena infeksi yang berat
sangat. Kematian sudah ada dihadapannya. Sementara raja sakit, rombongan
pasukan Raja Babilonia, Sennacherib (Sinharib) dikabarkan tengah
menuju Yerussalem. Mereka bermaksud menyerbu negeri pimpinan Hizkia
dengan 60 ribu pasukan.
Raja Hizkia pun kebingungan. Ia khawatir
rakyatnya tewas sia dan negerinya porak poranda. Namun ia tak dapat
melakukan apa-apa dengan penyakit yang tengah dideritanya. Ia pun
meminta nasihat kepada Yesaya, apa yang harus ia lakukan.
“Apakah Allah memberikan wahyu kepada Anda mengenai pasukan Sanherib?” Tanya raja, lemas.
“Allah belum memberikan wahyu apapun kepadaku tentang itu,” jawab Yesaya.
Setelah
beberapa hari, Yesaya mendapat perintah dari Allah agar Hizkia bersedia
turun tahta dan mengangkat raja baru sebagai penggantinya untuk
menghadapi serangan Babilonia. Pasalnya, takdir ajal telah dekat dengan
Hizkia. Dengan berat hati, Yesaya pun mengatakannya pada sang raja.
Namun raja dengan lapang dada menerimanya.
Raja Hezkia kemudian
segera menghadap kiblat kemudian menengadahkan tangan berdoa. Dengan
hati yang tulus, sang raja memanjatkan doa, “Ya Tuhan dari segala Tuhan,
Ya Raja dari segala raja…. Ya Tuhan yang penuh kebajikan dan
penyanyang, Yang tidak tidur dan tidak mengantuk, Yang dapat mengalahkan
segala sesuatu… Ingatlah hambaMu ini atas apa yang telah hamba perbuat
bagi bangsa Israel. Dan Engkau tentu lebih mengetahuinya, Engkau
mengetahui setiap perbuatan hamba dan segala rahasia hamba,” ujar Raja
Hezkia, menangis, meminta belas kasih dari Allah Ta’ala.
Allah
pun menjawab doa raja yang saleh itu. Kepada Yesaya Allah berfirman
bahwa Dia sangat senang Hezkia memanjatlkan doa kepadaNya. Allah pun
memperpanjang usia Hizkia hingga 15 tahun lagi. Mendapat wahyu itu,
Yesaya pun segera member kabar kepada sang raja dengan gembira.
Mendengar
kabar tersebut, Raja Hezkia pun segera menyungkur sujud dan memanjatkan
syukur. “Ya Tuhan, Engkau memberikan kerajaan bagi siapa yang Engkau
kehendaki. Engkau mengangkat kedudukan siapa saja yang Engkau kehendaki.
Engkau mengetahui segala hal ghaib dan nyata. Engkau adalah Al Awwal
dan Al Akhir, Engkau memberikan rahmat dan menjawab orang-orang yang
kesulitan,” ujar Hezkia memuji Tuhan seluruh alam.
Usai sujud
syukur, Yesia meminta sang raja untuk mengusap kaki yang infeksi dengan
sari daun Ara. Dengan kehendak Allah, penyakit raja sembuh seketika. Tak
hanya menyembuhkan oenyakit raja, Allah pun menolong Bani Israil dengan
mengalahkan tentara Sanherib. Tiba-tiba di pagi hari, seluruh pasukan
mati tergeletak, kecuali sang Raja Sanherib dan kelima tangan kanannya,
termasuk Nebukadnezar.
Mereka dibelenggu selama 70 hari, kemudian
dipulangkan ke Babilonia. Saat kembali, Raja Sanherib pun menanyakan
hal aneh yang terjadi pada mereka. Para tukang sihir negeri itu pun
mengatakan kepadanya, “Kami bercerita tentang Tuhan dan nabi mereka,
tapi Anda tak pernah mendengarkan kami. Mereka adalah bangsa yang
memiliki Tuhan,” ujar para tukang sihir. Sang raja Babilonia pun
berkidik, ia kemudian merasa sangat takut akan Allah.
Sementara
di Yerussalem, setelah perpanjangan usia yang diberikan Allah, Raja
Hezkia pun menemui ajalnya. Pasca meninggalnya Hezkia, Yerussalem porak
poranda. Kondisi Bani Israil sangat buruk. Yesaya yang masih hidup di
tengah mereka pun tetap mendakwahkan tauhid dan menyeru Bani Israil agar
tetap di jalan Allah. Ia mengingatkan Bani Israil untuk tetap mengingat
Allah meski kondisi negara carut marut.
Namun salah satu sifat
Yahudi adalah menentang para nabi. Meski Yesaya selalu menjadi wali bagi
mereka, bangsa Israil itu justru marah kepadanya. Mereka geram dengan
ceramah Yesaya. Mereka pun kemudian memusuhi nabiyullah dan berencana
membunuhnya.
Hingga suatu hari, Yesaya tengah melewati sebuah
pohon. Sementara Bani Israil mengejarnya untuk membunuhnya. Lalu
tiba-tiba pohon yang dilewati sang utusan Allah itu terbuka. Yesaya pun
masuk dan berlindung di dalam pohon. Namun Syaithan melihat Yesaya masuk
ke dalam pohon. Syaithan pun kemudian membuah jubah sang nabi terjepit
sehingga terlihat oleh Bani Israil. Melihatnya, Bani Israil pun segera
mengambil gergaji kemudian menggergaji pohon itu. Yesaya pun wafat
dibunuh oleh umatnya sendiri.
Kisah Nabi Yesaya tersebut tak
tercantum dalam Al Qur’an, pun tak dikabarkan oleh Rasulullah. Dalam
ajaran Islam, nama Yesaya juga tak termasuk dalam nama 25 nabi yang
harus diketahui. Hanya saja, Ibnu Katsir memasukkan kisah Yesaya
tersebut dalam kitabnya “Qashshashul Anbiya”.
Menurut Ibn
Katsir, mmengutip dari riwayat Muhammad Ibn Ishaq, Nabi Yesaya merupakan
nabi yang muncul sebelum era Nabi Zakaria dan Yahya. Beliau bahkan
salah satu nabi yang bernubuat mengenai Nabi Isa dan Nabi Muhammad
Rasulullah. Silahkan merujuk kembali kitab Ibn Katsir tersebut.
Islam Itu Indah
Kisah Mualaf - Pendeta Masuk Islam
Mungkin kisah ini terasa sangat aneh
bagi mereka yang belum pernah bertemu dengan orangnya atau langsung
melihat dan mendengar penuturannya. Kisah yang mungkin hanya terjadi
dalam cerita fiktif, namun menjadi kenyataan. Hal itu tergambar dengan
kata-kata yang diucapkan oleh si pemilik kisah yang sedang duduk di
hadapanku mengisahkan tentang dirinya. Untuk mengetahui kisahnya lebih
lanjut dan mengetahui kejadian-kejadian yang menarik secara komplit,
biarkan aku menemanimu untuk bersama-sama menatap ke arah Johannesburg,
kota bintang emas nan kaya di negara Afrika Selatan di mana aku pernah
bertugas sebagai pimpinan cabang kantor Rabithah al-’Alam al-Islami di
sana.
Mungkin kisah ini terasa sangat aneh
bagi mereka yang belum pernah bertemu dengan orangnya atau langsung
melihat dan mendengar penuturannya. Kisah yang mungkin hanya terjadi
dalam cerita fiktif, namun menjadi kenyataan. Hal itu tergambar dengan
kata-kata yang diucapkan oleh si pemilik kisah yang sedang duduk di
hadapanku mengisahkan tentang dirinya. Untuk mengetahui kisahnya lebih
lanjut dan mengetahui kejadian-kejadian yang menarik secara komplit,
biarkan aku menemanimu untuk bersama-sama menatap ke arah Johannesburg,
kota bintang emas nan kaya di negara Afrika Selatan di mana aku pernah
bertugas sebagai pimpinan cabang kantor Rabithah al-’Alam al-Islami di
sana.
Pada tahun 1996, di sebuah negara yang sedang mengalami musim dingin, di
siang hari yang mendung, diiringi hembusan angin dingin yang menusuk
tulang, aku menunggu seseorang yang berjanji akan menemuiku. Istriku
sudah mempersiapkan santapan siang untuk menjamu sang tamu yang
terhormat. Orang yang aku tunggu dulunya adalah seorang yang mempunyai
hubungan erat dengan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Ia seorang
misionaris penyebar dan pendakwah agama Nasrani. Ia seorang pendeta,
namanya ‘Sily.’ Aku dapat bertemu dengannya melalui perantaraan
sekretaris kantor Rabithah yang bernama Abdul Khaliq Matir, di mana ia
mengabarkan kepada-ku bahwa seorang pendeta ingin datang ke kantor
Rabithah hendak membicarakan perkara penting.
Tepat pada waktu yang telah dijanjikan, pendeta tersebut datang bersama
temannya yang bernama Sulaiman. Sulaiman adalah salah seorang anggota
sebuah sasana tinju setelah ia memeluk Islam, selepas bertanding dengan
seorang petinju muslim terkenal, Muhammad Ali. Aku menyambut keda-tangan
mereka di kantorku dengan perasaan yang sangat gembira. Sily seorang
yang berpostur tubuh pendek, berkulit sangat hitam dan mudah tersenyum.
Ia duduk di depanku dan berbicara denganku dengan lemah lembut. Aku
katakan, “Saudara Sily bolehkah kami mendengar kisah keislamanmu?” ia
tersenyum dan berkata, “Ya, tentu saja boleh.”
Pembaca yang mulia, dengar dan perhatikan apa yang telah ia ceritakan kepadaku, kemudian setelah itu, silahkan beri penilaian.!
Sily berkata, “Dulu aku seorang pendeta yang sangat militan. Aku
berkhidmat untuk gereja dengan segala kesungguhan. Tidak hanya sampai di
situ, aku juga salah seorang aktifis kristenisasi senior di Afrika
Selatan. Karena aktifitasku yang besar maka Vatikan memilihku untuk
menjalankan program kristenisasi yang mereka subsidi. Aku mengambil dana
Vatikan yang sampai kepadaku untuk menjalankan program tersebut. Aku
mempergunakan segala cara untuk mencapai targetku. Aku melakukan
berbagai kunjungan rutin ke madrasah-madrasah, sekolah-sekolah yang
terletak di kampung dan di daerah pedalaman. Aku memberikan dana
tersebut dalam bentuk sumbangan, pemberian, sedekah dan hadiah agar
dapat mencapai targetku yaitu memasukkan masyarakat ke dalam agama
Kristen. Gereja melimpahkan dana tersebut kepadaku sehingga aku menjadi
seorang hartawan, mempunyai rumah mewah, mobil dan gaji yang tinggi.
Posisiku melejit di antara pendeta-pendeta lainnya.
Pada suatu hari, aku pergi ke pusat pasar di kotaku untuk membeli beberapa hadiah. Di tempat itulah bermula sebuah perubahan!
Di pasar itu aku bertemu dengan seseorang yang memakai kopiah. Ia
pedagang berbagai hadiah. Waktu itu aku mengenakan pakaian jubah pendeta
berwarna putih yang merupakan ciri khas kami. Aku mulai menawar harga
yang disebutkan si penjual. Dari sini aku mengetahui bahwa ia seorang
muslim. Kami menyebutkan agama Islam yang ada di Afrika selatan dengan
sebutan ‘agama orang Arab.’ Kami tidak menyebutnya dengan sebutan Islam.
Aku pun membeli berbagai hadiah yang aku inginkan. Sulit bagi kami
menjerat orang-orang yang lurus dan mereka yang konsiten dengan
agamanya, sebagaimana yang telah berhasil kami tipu dan kami kristenkan
dari kalangan orang-orang Islam yang miskin di Afrika Selatan.
Si penjual muslim itu bertanya kepadaku, “Bukankah anda seorang
pendeta?” Aku jawab, “Benar.” Lantas ia bertanya kepadaku, “Siapa
Tuhanmu?” Aku katakan, “Al-Masih.” Ia kembali berkata, “Aku menantangmu,
coba datangkan satu ayat di dalam Injil yang menyebutkan bahwa al-Masih
AS berkata, ‘Aku adalah Allah atau aku anak Allah. Maka sembahlah
aku’.” Ucapan muslim tersebut bagaikan petir yang menyambar kepalaku.
Aku tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Aku berusaha membuka-buka
kembali catatanku dan mencarinya di dalam kitab-kitab Injil dan kitab
Kristen lainnya untuk menemukan jawaban yang jelas terhadap pertanyaan
lelaki tersebut. Namun aku tidak menemukannya. Tidak ada satu ayat pun
yang men-ceritakan bahwa al-Masih berkata bahwa ia adalah Allah atau
anak Allah. Lelaki itu telah menjatuhkan mentalku dan menyulitkanku. Aku
ditimpa sebuah bencana yang membuat dadaku sempit. Bagaimana mungkin
pertanyaan seperti ini tidak pernah terlintas olehku? Lalu aku
tinggalkan lelaki itu sambil menundukkan wajah. Ketika itu aku sadar
bahwa aku telah berjalan jauh tanpa arah. Aku terus berusaha mencari
ayat-ayat seperti ini, walau bagaimanapun rumitnya. Namun aku tetap
tidak mampu, aku telah kalah.
Aku pergi ke Dewan Gereja dan meminta kepada para anggota dewan agar
berkumpul. Mereka menyepakatinya. Pada pertemuan tersebut aku
mengabarkan kepada mereka tentang apa yang telah aku dengar. Tetapi
mereka malah menyerangku dengan ucapan, “Kamu telah ditipu orang Arab.
Ia hanya ingin meyesatkanmu dan memasukkan kamu ke dalam agama orang
Arab.” Aku katakan, “Kalau begitu, coba beri jawabannya!” Mereka
membantah pertanyaan seperti itu namun tak seorang pun yang mampu
memberikan jawaban.
Pada hari minggu, aku harus memberikan pidato dan pelajaranku di gereja.
Aku berdiri di depan orang banyak untuk memberikan wejangan. Namun aku
tidak sanggup melakukannya. Sementara para hadirin merasa aneh, karena
aku berdiri di hadapan mereka tanpa mengucapkan sepatah katapun. Aku
kembali masuk ke dalam gereja dan meminta kepada temanku agar ia
menggantikan tempatku. Aku katakan bahwa aku sedang sakit. Padahal
jiwaku hancur luluh.
Aku pulang ke rumah dalam keadaan bingung dan cemas. Lalu aku masuk dan
duduk di sebuah ruangan kecil. Sambil menangis aku menengadahkan
pandanganku ke langit seraya berdoa. Namun kepada siapa aku berdoa.
Kemudian aku berdoa kepada Dzat yang aku yakini bahwa Dia adalah Allah
Sang Maha Pencipta, “Ya Tuhanku… Wahai Dzat yang telah men-ciptakanku…
sungguh telah tertutup semua pintu di hadapanku kecuali pintuMu…
Janganlah Engkau halangi aku mengetahui kebenaran… manakah yang hak dan
di manakah kebenaran? Ya Tuhanku… jangan Engkau biarkan aku dalam
kebimbangan… tunjukkan kepadaku jalan yang hak dan bimbing aku ke jalan
yang benar…” lantas akupun tertidur.
Di dalam tidur, aku melihat diriku sedang berada di sebuah ruangan yang
sangat luas. Tidak ada seorang pun di dalamnya kecuali diriku. Tiba-tiba
di tengah ruangan tersebut muncul seorang lelaki. Wajah orang itu tidak
begitu jelas karena kilauan cahaya yang terpancar darinya dan dari
sekelilingnya. Namun aku yakin bahwa cahaya tersebut muncul dari orang
tersebut. Lelaki itu memberi isyarat kepadaku dan memanggil, “Wahai
Ibrahim!” Aku menoleh ingin mengetahui siapa Ibrahim, namun aku tidak
menjumpai siapa pun di ruangan itu. Lelaki itu berkata, “Kamu Ibrahim…
kamulah yang bernama Ibrahim. Bukankah engkau yang memohon petunjuk
kepada Allah?” Aku jawab, “Benar.” Ia berkata, “Lihat ke sebelah
kananmu!” Maka akupun menoleh ke kanan dan ternyata di sana ada
sekelompok orang yang sedang memanggul barang-barang mereka dengan
mengenakan pakaian putih dan bersorban putih. Ikutilah mereka agar
engkau mengetahui kebenaran!” Lanjut lelaki itu.
Kemudian aku terbangun dari tidurku. Aku merasakan sebuah kegembiraan
menyelimutiku. Namun aku belum juga memperoleh ketenangan ketika muncul
pertanyaan, di mana gerangan kelompok yang aku lihat di dalam mimipiku
itu berada.
Aku bertekad untuk melanjutkannya dengan berkelana mencari sebuah
kebenaran, sebagaimana ciri-ciri yang telah diisyaratkan dalam mimpiku.
Aku yakin ini semua merupakan petunjuk dari Allah SWT. Kemudian aku
minta cuti kerja dan mulai melakukan perjalanan panjang yang memaksaku
untuk berkeliling di beberapa kota mencari dan bertanya di mana
orang-orang yang memakai pakaian dan sorban putih berada. Telah panjang
perjalanan dan pencarianku. Setiap aku menjumpai kaum muslimin, mereka
hanya memakai celana panjang dan kopiah. Hingga akhirnya aku sampai di
kota Johannesburg.
Di sana aku mendatangi kantor penerima tamu milik Lembaga Muslim Afrika.
Di rumah itu aku bertanya kepada pegawai penerima tamu tentang jamaah
tersebut. Namun ia mengira bahwa aku seorang peminta-minta dan
memberikan sejumlah uang. Aku katakan, “Bukan ini yang aku minta.
Bukankah kalian mempunyai tempat ibadah yang dekat dari sini? Tolong
tunjukkan masjid yang terdekat.” Lalu aku mengikuti arahannya dan aku
terkejut ketika melihat seorang lelaki berpakaian dan bersorban putih
sedang berdiri di depan pintu.
Aku sangat girang, karena ciri-cirinya sama seperti yang aku lihat dalam
mimpi. Dengan hati yang berbunga-bunga, aku mendekati orang tersebut.
Sebelum aku mengatakan sepatah kata, ia terlebih dahulu berkata,
“Selamat datang ya Ibrahim!” Aku terperanjat mendengarnya. Ia mengetahui
namaku sebelum aku memperkenalkannya. Lantas ia melanjutkan ucapan-nya,
“Aku melihatmu di dalam mimpi bahwa engkau sedang mencari-cari kami.
Engkau hendak mencari kebenaran? Kebenaran ada pada agama yang diridhai
Allah untuk hamba-Nya yaitu Islam.” Aku katakan, “Benar. Aku sedang
mencari kebenaran yang telah ditunjukkan oleh lelaki bercahaya dalam
mimpiku, agar aku mengikuti sekelompok orang yang berpakaian seperti
busana yang engkau kenakan. Tahukah kamu siapa lelaki yang aku lihat
dalam mimpiku itu?” Ia menjawab, “Dia adalah Nabi kami Muhammad, Nabi
agama Islam yang benar, Rasulullah SAW.” Sulit bagiku untuk mempercayai
apa yang terjadi pada diriku. Namun langsung saja aku peluk dia dan aku
katakan kepadanya, “Benarkah lelaki itu Rasul dan Nabi kalian yang
datang menunjukiku agama yang benar?” Ia berkata, “Benar.”
Ia lalu menyambut kedatanganku dan memberikan ucapan selamat karena
Allah telah memberiku hidayah kebenaran. Kemudian datang waktu shalat
zhuhur. Ia mempersilahkanku duduk di tempat paling belakang dalam masjid
dan ia pergi untuk melaksanakan shalat bersama jamaah yang lain. Aku
memperhatikan kaum muslimin banyak memakai pakaian seperti yang
dipakainya. Aku melihat mereka rukuk dan sujud kepada Allah. Aku berkata
dalam hati, “Demi Allah, inilah agama yang benar. Aku telah membaca
dalam berbagai kitab bahwa para nabi dan rasul meletakkan dahinya di
atas tanah sujud kepada Allah.” Setelah mereka shalat, jiwaku mulai
merasa tenang dengan fenomena yang aku lihat. Aku berucap dalam hati,
“Demi Allah sesungguhnya Allah SWT telah menunjukkan kepadaku agama yang
benar.” Seorang muslim memanggilku agar aku mengumumkan keislamanku.
Lalu aku mengucapkan dua kalimat syahadat dan aku menangis
sejadi-jadinya karena gembira telah mendapat hidayah dari Allah SWT.
Kemudian aku tinggal bersamanya untuk mempelajari Islam dan aku pergi
bersama mereka untuk melakukan safari dakwah dalam waktu beberapa lama.
Mereka mengunjungi semua tempat, mengajak manusia kepada agama Islam.
Aku sangat gembira ikut bersama mereka. Aku dapat belajar shalat, puasa,
tahajjud, doa, kejujuran dan amanah dari mereka. Aku juga belajar dari
mereka bahwa seorang muslim diperintahkan untuk menyampaikan agama Allah
dan bagaimana menjadi seorang muslim yang mengajak kepada jalan Allah
serta berdakwah dengan hikmah, sabar, tenang, rela berkorban dan
berwajah ceria.Setelah beberapa bulan kemudian, aku kembali ke kotaku.
Ternyata keluarga dan teman-temanku sedang mencari-cariku. Namun ketika
melihat aku kembali memakai pakaian Islami, mereka mengingkarinya dan
Dewan Gereja meminta kepadaku agar diadakan sidang darurat. Pada
pertemuan itu mereka mencelaku karena aku telah meninggalkan agama
keluarga dan nenek moyang kami. Mereka berkata kepadaku, “Sungguh kamu
telah tersesat dan tertipu dengan agama orang Arab.” Aku katakan, “Tidak
ada seorang pun yang telah menipu dan menyesatkanku. Sesungguhnya
Rasulullah Muhammad SAW datang kepadaku dalam mimpi untuk menunjukkan
kebenaran dan agama yang benar yaitu agama Islam. Bukan agama orang Arab
sebagaimana yang kalian katakan. Aku mengajak kalian kepada jalan yang
benar dan memeluk Islam.” Mereka semua terdiam.
Kemudian mereka mencoba cara lain, yaitu membujukku dengan memberikan
harta, kekuasaan dan pangkat. Mereka berkata, “Sesungguhnya Vatikan
me-mintamu untuk tinggal bersama mereka selama enam bulan untuk
menyerahkan uang panjar pembelian rumah dan mobil baru untukmu serta
memberimu kenaikan gaji dan pangkat tertinggi di gereja.”
Semua tawaran tersebut aku tolak dan aku katakan kepada mereka, “Apakah
kalian akan menyesatkanku setelah Allah memberiku hidayah? Demi Allah
aku takkan pernah melakukannya walaupun kalian memenggal leherku.”
Kemudian aku menasehati mereka dan kembali mengajak mereka ke agama
Islam. Maka masuk Islamlah dua orang dari kalangan pendeta.
Alhamdulillah, Setelah melihat tekadku tersebut, mereka menarik semua
derajat dan pangkatku. Aku merasa senang dengan itu semua, bahkan
tadinya aku ingin agar penarikan itu segera dilakukan. Kemudian aku
mengembalikan semua harta dan tugasku kepada mereka dan akupun pergi
meninggalkan mereka,” Sily mengakhiri kisahnya.
Kisah masuk Islam Ibrahim Sily yang ia ceritakan sendiri kepadaku di
kantorku, disaksikan oleh Abdul Khaliq sekretaris kantor Rabithah Afrika
dan dua orang lainnya. Pendeta sily sekarang dipanggil dengan Da’i
Ibrahim Sily berasal dari kabilah Kuza Afrika Selatan. Aku mengundang
pendeta Ibrahim -maaf- Da’i Ibrahim Sily makan siang di rumahku dan aku
laksanakan apa yang diwajibkan dalam agamaku yaitu memuliakannya,
kemudian ia pun pamit. Setelah pertemuan itu aku pergi ke Makkah
al-Mukarramah untuk melaksanakan suatu tugas. Waktu itu kami sudah
mendekati persiapan seminar Ilmu Syar’i I yang akan diadakan di kota
Cape Town. Lalu aku kembali ke Afrika Selatan tepatnya ke kota Cape
Town.
Ketika aku berada di kantor yang telah disiapkan untuk kami di Ma’had
Arqam, Dai Ibrahim Sily mendatangiku. Aku langsung mengenalnya dan aku
ucapkan salam untuknya dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan disini wahai
Ibrahim.?” Ia menjawab, “Aku sedang mengunjungi tempat-tempat di Afrika
Selatan untuk berdakwah kepada Allah. Aku ingin mengeluarkan masyarakat
negeriku dari api neraka, mengeluarkan mereka dari jalan yang gelap ke
jalan yang terang dengan memasukkan mereka ke dalam agama Islam.”
Islam Itu Indah
Kisah Muallaf Kenya yang Masuk Islam Setelah Berzina Saat Natal
Dok/Imam Muhammad
CERITA kecil di Hari Raya Natal. Sebut saja nama kawan saya Daniel. Dia bercerita banyak soal masa-masa “nikmat” saat masih beragama Kristen. Ada sisi menarik yang perlu saya sampaikan dari hasil cerita dia.
“Aku ingin bercerita sepenggal kisah masa silamku. Dahulu, aku saat masih beragama Kristen, Natal adalah waktu yang sangat kami (para pemuda, para pria) idam-idamkan,” ujar Daniel memulai kisahnya.
“Mengapa?” tanya saya penuh penasaran dalam bincang-bincang dengannya di sebuah perguruan tinggi wilayah Hajj Yusuf, Sudan, beberapa waktu lalu.
“Mari kita minum teh dulu,” ajaknya sembari dia menuangkan teh panas ke gelas saya.
“Alhamdulillah, aku sekarang Muslim setelah 7 tahun yang lalu merasakan ‘kenikmatan’ itu,” katanya lagi seraya mempersilakan saya menikmati teh panas.
Penasaran saya memuncak, ingin rasanya saya menggerakkan mulutnya, untuk segera melengkapi cerita yang dia mulai. Beberapa tegukan teh panas ia habiskan. Ia memasang kaos kaki lalu memakai sepatu dan melanjutkan ceritanya.
“Kami dahulu menjadikan malam menjelang Natal, malam 25 Desember, (sebagai) tempat untuk ‘bercocok tanam’ yang amat subur. Malam itu kami di dalam gereja berdoa khidmat, menangis-nangis, setelah itu makan-makan. Dan terakhir paling di luar dugaan, yaitu malam mematikan lampu. Dahulu aku tak paham, aku pikir dunia ini adalah akhir kehidupan. Hingga semua apa yang kulakukan terasa biasa-biasa saja, termasuk keluar-masuk gereja. Aku bangga dengan keyakinanku. Tapi entah malam itu, sepertinya malam konyol buat keyakinanku,” tuturnya menyambung cerita.
Gereja tersebut terletak di Nairobi, ibukota Kenya. Para jemaat, kata Daniel, dijemput dengan bis besar di desa-desa pada malam hari. Di dalam gereja pun mereka menikmati jamuan makan dan minum.
“Setelah makan-makan, pengurus gereja mengajak untuk mematikan lampu dan memilih satu atau dua wanita untuk dijadikan pasangan buat berdansa, meminum khamr sampai pada ‘halal’-nya berzina. Kami seperti hewan satu dengan lainnya. Hingga setelah peristiwa mengerikan itu aku mencoba berpikir betapa kami ini kotor dan menjijikan. Dari sinilah mulai muncul rasa penasaranku terhadap keyakinan lain. Aku melihat orang yang beribadah di lain tempat, laki laki sendiri dan perempuan sendiri. Mereka bersuci dan berseragam. Aku melihat mereka beribadah dan beribadah tak pernah menyalahkan satu dengan yang lain.”
Awal Mula Masuk Islam
Daniel, pria lajang brewok hampir menginjak umur 28 tahun ini, terus bercerita penuh semangat. Dengan bahasa Arab yang amat mudah dicerna, pria jebolan Ma’had Hajj Yusuf setengah tahun yang lalu ini mencampur aduk antara bahasa Arab dan Inggris.
“Awal masuk Islam aku melihat (Jamaah) Tabligh. Kemudian aku mencoba untuk belajar dengan mereka sedikit-sedikit. Ada cerita menarik saat aku baru masuk Islam. Suatu hari aku pergi ke ibukota Kenya, Nairobi, di sana aku shalat. Saat itu imam sudah pada rakaat ke-3, aku baru datang, alhasil aku telat 2 rakaat. Namun, saat imam salam dan aku pun ikut salam, sedangkan jamaah yang masbuk menuruskan shalat, aku hanya diam dengan kepolosanku.”
“Aku belum belajar banyak soal Islam, hanya tahu sedikit saja. Salah seorang yang masbuk bertanya padaku, ‘Kenapa kamu tidak berdiri seperti kami berdiri?’ Aku jelaskan, ‘Kalau aku berdiri lagi imamku siapa? Maafkan aku karena aku baru masuk Islam.’ Pria yang bertanya ini pun memaklumiku dan beliau meminta aku belajar tata cara shalat. Aku tiap hari datang ke masjid itu hingga 5 kali belajar. Namun belakangan hari beliau tak terlihat lagi dan tak memberi kabar. Namun hikmah perjalananku ke ibukota luar biasa. Selain aku belajar untuk mencari maisyah, aku tahu istilah masbuk dalam shalat.”
Dia berpesan buat umat Muslim soal hari Natal. Anak ke-4 dari 6 bersaudara ini mengatakan, banyak Muslim sekarang tak paham soal “Happy Christmas”.
“Hakikat ‘Happy Christmas’ adalah ibadah, karena kami (saat Kristen) percaya tuhan itu 3 dan Isa adalah anak tuhan. Kami merayakan dengan makan roti sebagai simbol penyelamatan daging Isa dan khamr darah Isa. Dilanjutkan merusak tubuh pada tanggal 26 (Desember) untuk merasakan sakitnya disalib ini. Demi toleransi atas penyiksaan Tuhan kami,” jelasnya.
Daniel pun menyampaikan nasihat buat umat Islam yang masih merayakan Natal. “Sesungguhnya perayaan-perayaan hari raya seperti Natal ini mengandung nilai kekufuran,” katanya.
“Yaitu menyandangkan sifat tuhan kepada Al-Masih Isa bin Maryam, reinkarnasi, memberhalakan Isa, menganggapnya sebagai anak Allah, ia mati disalib, dan keyakinan lainnya. Dan keyakinan tersebut telah membuat Allah Ta’ala murka. Sesungguhnya ikut serta dalam perayaan batil tersebut, memfasilitasi atau mengamankannya, menunjukkan kecocokan dan keridhaan terhadap perayaan itu dan pengakuan akan kebenaran keyakinan mereka,” jelasnya.
“Walaupun orang yang ikut-ikutan merayakan hari raya tersebut meyakini berbeda aqidah dengan mereka, tapi ia berada di atas bahaya besar akibat kejahilannya dalam sikapnya tersebut. Karena keridhaan terhadap kekufuran adalah kekufuran juga,” tambah pria asli Kenya ini.
“Kenapa kalian (umat Islam, Red) rela mengatakan tuhan mereka selamat? Sungguh tanggal 25 Desember itu tak ada sangkut pautnya dengan Isa karena Bibel telah berbohong,” tambahnya lagi.
Jadi Penghafal al-Qur’an
Daniel mengisahkan, dia masuk Islam setelah melihat Jamaah Tabligh yang berdakwah dengan tangan dingin. Selain itu pamannya yang Kristen menganjurkannya banyak membaca buku Sunnah Nabi dan terjemahan berbentuk bahasa Sohiliah. Bahasa ini digunakan di negara Kenya, Tanzania, dan Uganda.
“Aku berangkat ke Nairobi, ibukota Kenya, untuk bekerja. Dan hasilnya aku belikan buku hasil masukan dari pamanku. Setelah banyak baca buku, aku masuk pesantren dan masuk Islam lewat pesantren itu. Empat tahun memeluk Islam, tapi shalat sepekan sekali yaitu Jumat saja. Bahkan aku sempat kembali mujrim (pelaku keburukan, Red) lagi karena pekerjaanku dan kerasnya perjuangan di ibukota. Namun, alhamdulillah Allah menyelamatkan aku dari jahiliyah. Cahaya baru datang, panggilan berhijrah ke Sudan,” tuturnya.
Dia melanjutkan kisahnya, “Aku belum tamat SMA, karena aku menjadi tulang punggung keluarga. Ayahku nikah lagi dan kakakku yang perempuan sedang semangat-semangatnya belajar. Jadi aku biarkan dia yang belajar dan aku kerja buat kehidupan keluargaku. Yang penting kakakku selesai (belajar). Tapi semua telah indah, aku bisa hijrah ke Sudan dan memeluk Islam. Tapi aku mohon doa kalian karena (keluarga) yang lain masih belum bersyahadat. Semoga ketika aku pulang nanti bisa menjadi penerang buat keislamaan mereka. Aku bertekad untuk menghafal al-Qur’an sebelum umurku genap 30 tahun.”
Daniel mengaku, setelah masuk Islam pada 2006 lalu. Baru 3 tahun belakangan ini dia bisa mengaji.
“Alhamdulillah sekarang sudah punya hafalan sekitar 5 juz. Mohon doanya,” tutupnya penu¬h semangat. “Besok masak ayam,” katanya lagi kepada saya dengan logat Indonesia.*/Seperti dituturkan Imam Muhammad, Pelajar Indonesia di Sudan asal Balikpapan, Kalimantan Timur.
Minggu, 16 Maret 2014
FIFA Uji Stadion Bekasi
FIFA akan menguji kelayakan stadion baru Kota Bekasi. (Indosport.com)
Indonesia akan memiliki stadion baru berstandar Internasional di Kota Bekasi,
Jawa Barat. Meski berstandar Internasional, kapasitas stadion hanya bisa
menampung 30 ribu penonton.
“Stadion ini dikatakan Internasional. Dari kapasitas jumlah penonton, masih dalam
level yang bawah atau standar.” Jelas Erwin Syafari kepada INDOSPORT di lokasi
renovasi stadion, di Kota Bekasi.
Proses pengerjaan renovasi stadion yang berlangsung sejak awal 2011, menelan anggaran
sebesar 465 miliar rupiah. Dana tersebut berasal dari APBD kota Bekasi dan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Stadion yang mulai dibangun pada awal 2011 ini menelan dana sebesar Rp465 miliar. Dana tersebut didapat dari anggaran pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintan Provinsi Jawa Barat.
Stadion yang berada di area Gedung Olahraga (GOR) kota Bekasi ini, memiliki luas 9.4 hektar. Saat ini bagian tribun barat dan timur stadion telah rampung, dan dapat menampung 19 ribu penonton.
“Saat ini yang sudah selesai tahap pembangunan yaitu, tribun barat dan timur yang mampu menampung 19 ribu penonton,” jelas Erwin.
“Untuk pembangunan tribun utara dan selatan, kami menunggu tender dan anggaran selanjutnya,” tambah ia.
Untuk lahan parkir serta bagian stadion lainnya, pihak kontraktor mengaku harus menunggu tender dari pemerintah kota Bekasi, termasuk untuk tahap pembangunan selanjutnya.
Memiliki Fasilitas Lengkap
Dari pantauan INDOSPORT, rumput lapangan telah tertanam, dan dalam perawatan. Terdapat pula lintasan atletik yang masih dalam tahap pengerjaan. Erwin mengatakan sistem drainase stadion baik.
“Untuk drainase di sini sangat baik. Kita sudah mengetes di lapangan rumput dengan genangan air, hanya dalam waktu 5-10 menit sudah kering kembali, karena penyerapan dan drainase baik.” Kata ia.
Untuk memunuhi standar sebagai stadion berkelas Internasional, Erwin mengatakan, federasi sepakbola dunia, FIFA, akan melakukan uji kelayakan jika pengerjaan stadion telah rampung.
“Nanti lapangan rumput ini juga akan diuji oleh FIFA untuk tes kelayakannya,” ia menambahkan.
Di bagian ujung utara dan selatan stadion, terdapat papan skor yang menggunakan sistem digital, serta adanya control room pada tribun barat untuk mengatur audio di stadion saat pertandingan.
Di area bawah stadion, terdapat beberapa ruang fungsional untuk pemain dan ofisial yang terbagi dalam dua area untuk dua klub atau lawan ketika melakukan pertandingan.
Ruang fungsional tersebut, di antaranya, ruang ganti pemain, ruang wasit, area pemanasan untuk pemain, ruang pijat dan terapi, serta ruang ofisial.
Untuk mengantisipasi kericuhan dan terjadinya bentrokan penonton, tiap-tiang tribun terdapat pagar pembatas yang kuat dan tinggi. Terdapat juga ruang pos polisi di pintu masuk stadion.
Pihak kontraktor telah menguji baja penyangga yang terdapat pada atap tribun barat dan timur, melalui uji coba kekuatan angin demi keselamatan dan keamanan penonton.
“Kami sudah ujicoba pada baja penyangga dengan kecepatan 100 knot, dan hasilnya sangat baik. Padahal biasanya di daerah Bekasi kecepatan angin hanya berkisar 12-18 knot,” jelas Erwin.
Pembangunan stadion dengan konstruksi dan fasilitas yang baik, menurut Erwin, akan menjadi percuma jika nantinya tidak ada pemeliharaan dari pemerintah setempat.
“Stadion ini konstruksi, desain dan fasilitasnya baik, yang susah itu merawat dan mengelolanya. Semoga saja nanti dapat dikelola dengan baik,” tutup Erwin.
Sepak Bola
Provinsi DKI Jakarta berencana membuat stadion baru berarsitektur modern dengan tetap menunjukan ciri khas budaya lokal. Stadion bernilai 1.05 triliun tersebut rencananya akan menggunakan desain menyerupai bentuk sorban, yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi.
Stadion yang akan digunakan sebagai home base tim Persija Jakarta ini nantinya dapat menampung hingga 50 ribu penonton. Dengan arsitektur berstandar internasional, stadion rancangan Tiyok Prastyoadi –arsitek yang memenangkan sayembara desain pembangunan, stadion ini memiliki beberapa kelebihan.
Ini lah lima keunggulan stadion seharga 1 Triliun tersebut:
1. Diilhami Budaya Lokal
Lilitan sorban yang mengelilingi stadion adalah komitmen untuk mengangkat budaya lokal melalui desain stadion bertaraf internasional. Selain diinspirasi oleh sorban yang merupakan ciri khas masyarakat Betawi, logo olimpiade yang berbentuk ring juga turut menginspirasinya.
Ring dalam balok sorban yang nantinya akan meilit di atas stadion memiliki arti dinamis pada stadion yang dibangun di Taman BMW. Tak sebatas sorban, Gubernur DKI Jakarta juga meminta agar dipasang ornamen Betawi di beberapa tempat di stadion, seperti pintu masuk.
2. Hemat Energi, Save the Planet
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi ingin setiap lahan yang tersisa dalam pembangunan stadion nanti dipergunakan sebagai lahan terbuka hijau. Selain itu, stadion ini nantinya juga dilengkapi filter pengelolaan air, lampu hemat energi dan juga pusat olahraga air yang berpusat di pinggir Danau Sunter.
“Arahan gubernur juga menginginkan agar di sekitar danau dihijaukan. Jadi nantinya pemakaian air didaur ulang, lampu-lampunya hemat, intinya air bersih, masalah energi, air, penghijauan itu sendiri, kebersihan pengunjung dan penggunaan energi sehemat mungkin,” tandas Tiyok.
3. Mengusung Konsep Go Green
Tak hanya lahan tersisa yang akan ditanami pepohonan. Stadion ini nantinya juga akan dilengkapi oleh taman yang dipenuhi banyak tumbuhan hijau. Dari total 66 hektar, rencananya 30 hektar diperuntukkan untuk pembangunan taman hijau. Sedangkan sisanya akan diisi oleh Taman Wisata Air.
Empat taman yang rencananya akan dibuat di Stadion baru itu adalah taman olahraga, taman wisata air, taman tropis dan juga taman edukasi. Seperti umumnya stadion di negara Eropa, lanjut Tiyok, yang sudah memiliki standar stadion FIFA, jika nantinya stadion tersebut tidak dipergunakan untuk ajang laga internasional ataupun lainnya, taman tersebut bisa digunakan warga untuk berwisata dan juga belajar.
4. Parkir Luas Bawah Tanah
Belajar dari pembangunan SUGBK yang menggunakan taman sebagai lahan parkir, stadion baru ini nantinya akan dilengkapi dengan parkir luas di di bawah tanah. Total parkir di basement nantinya akan menampung 5.000 mobil dan 1.000 sepeda motor.
Lahan terbuka juga bisa dimanfaatkan untuk juga bisa ajang nonton bareng guna mewadahi penonton yang tidak bisa masuk ke dalam stadion.
5. Dilengkapi Lapangan Latihan Standar FIFA
Stadion baru ini nantinya akan dilengkapi dengan dua lapangan latihan standar FIFA. Sesuai regulasi FIFA, satu stadion harus memiliki dua lapangan pemanasan. Stadion ini juga nantinya akan memiliki dua pintu masuk, yaitu pintu utama untuk tuan rumah, dan pintu untuk tim tandang guna mencegah bentrok yang kerap terjadi.
Selain itu, stadion ini juga akan diintegrasikan dengan sistem transportsi massal seperti kereta api dan bus, serta akses masuk ke jalan tol.
Stadion Utama Gelora Bung Karno
Stadion Utama Gelora Bung arno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[1]
Dengan kapasitas awal sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.
Gedung olahraga ini dibangun mulai sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 sebagai kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka Asian Games 1962 mulai buka diresmikan sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 yang diadakan di Jakarta.
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958. Dan tentunya dengan dana yang cukup besar tersebut itu menjadikan galanggang olahraga ini sebagai stadion sepakbola terbesar di Indonesia.Hingga saat ini, Gelora Bung Karno merupakan satu-satunya stadion yang benar-benar berstandar internasional di Indonesia
5 Hacker Cilik Dengan Kemampuan Besar
Dunia hacker tak hanya melibatkan orang dewasa. Beberapa tahun belakangan ini banyak hacker cilik yang muncul ke permukaan, baik yang masuk dalam kelompok White-hat Hackers dan Black-hat Hackers. Bisa dibilang, anak kecil dan remaja dapat mempelajari banyak hal dengan lebih cepat ketimbang orang dewasa.
Baru-baru ini kejahatan cyber bahkan sudah melibatkan anak-anak dan remaja. Sebut saja remaja 17 tahun yang dilaporkan telah meretas 70 juta kartu kredit, yang diketahui menetap di wilayah perkotaan St. Petersburg, Rusia.
Dalam aksinya itu ia menanamkan malware jenis Trojan pada sistem pembayaran kartu kredit. Dengan demkian, ia dapat dengan mudah mengumpulkan data-data pemilik maupun transaksi kartu kredit yang dilakukan di sejumlah pusat perbelanjaan.
Namun di artikel serial kali ini kami menyajikan 5 hacker cilik dari berbagai negara, yang masuk dalam kelompok White-hat Hackers. Mereka adalah Lim Ding Wen, Zora Ball, Steven Gonzales Jr, Santiago Gonzales, dan Zach Marks.
Ciptakan Aplikasi Inovatif
Hacker cilik pertama yang cukup menyita perhatian publik adalah bocah berusia 11 tahun dengan nama Lim Ding Wen. Pada tahun 2009, programer asal Malaysia ini menciptakan sebuah aplikasi virtual painting bernama Doodle Kids.
Mulanya ia menciptakan aplikasi ini untuk menghibur adiknya, namun tak disangka aplikasi itu melenggang di toko aplikasi Apple App Store. Wen yang mengaku belajar bahasa pemrograman sejak usia 7 tahun, memahami betul bahasa kode seperti BASIC, GSoft BASIC, Complete Pascal, Orca/Pascal dan Objective-C. Wen kini diketahui menetap di Singapura dan masih aktif mengembangkan aplikasi.
Kemudian ada bocah cantik bernama Zora Ball, yang pada tahun 2012 didapuk sebagai pencipta aplikasi termuda. Kala itu programer cilik asal Philadelphia, Amerika Serikat tersebut masih berusia 7. Ia berhasil menciptakan game edukatif bernama Ball di ajang FATE Bootsrap Expo.
Mengutip laman Huffington Post, Selasa (18/2/2014), sebenarnya ajang yang diselenggarakan oleh University of Pennsylvania itu hanya boleh diikuti oleh peserta berumur minimal 12 tahun. Namun berkat kecerdasannya, Zora diijinkan untuk turut serta.
Hacker Melawan Kanker
Yang paling memilukan adalah kisah hacker cilik bernama Steven Gonzales Jr. Memasuki usianya yang ke-12 pada tahun 2005, ia didiagnosa mengidap kanker darah Myelogenous Leukemia akut. Dokter yang menangani penyakitnya mengatakan bahwa kesempatan hidup Gonzales tidak kurang dari 2%.
Namun karena semangatnya yang besar, Gonzales berhasil melewati 100 hari masa kritisnya. Di sela-sela kesehariannya menjalani kemoterapi dan transplantasi darah, ia menciptakan aplikasi game yang diberi nama Play Against Cancer. Demikian seperti dikutip dari NBC Latino.
Game itu menceritakan seorang tokoh superhero yang berperang melawan sel kanker - diilustrasikan sebagai monster berwarna hijau. Kini memasuki usianya yang ke-19, ia beberapa kali menjadi pembicara pada sebuah konferensi `Technology, Entertainment, and Design (TED)` tentang kekuatan penyembuhan dari video game.
Tak hanya itu, programer asal Texas, Amerikas Serikat ini juga berhasil menciptakan sebuah jejaring sosial untuk pasien penderita kanker bernama The survivor Games yang dibuat khusus untuk anak-anak berusai 6 hingga 12 tahun ke atas.
Buat Belasan Aplikasi
Kemudian terdapat hacker cilik bernama Santiago Gonzales, yang pada usianya yang ke-14 tahun berhasil menciptakan sekitar 15 aplikasi berbasis iOS, baik itu berupa game maupun edukasi. Salah satu aplikasi besutannya yang paling populer adalah Super Slide Puzzle, yang memungkinkan pengguna untuk menyusun sejumlah foto dari smartphone dan membentuk sebuah puzzle.
Juga ada aplikasi edukasi Space Solar System yang dapat menampilkan gambar visual dari planet-planet di luar angkasa, lengkap dengan berbagai informasi. Dan yang terakhir adalah hacker cilik bernama Zach Marks. Kiprahnya berawal ketika ia dilarang oleh orangtuanya untuk membuat akun Facebook.
Pasalnya saat itu Zach masih berusia 11 tahun, sedangkan Facebook membuat peraturan pembuat akun minimal berusia 13 tahun. Ia pun akhirnya terinspirasi untuk membuat sebuah jejaring sosial untuk anak-anak. Pada Desember 2012, USA Today melaporkan bahwa media sosial besutannya, Grom Social, berhasil memperoleh sekitar 2000 pengunjung dan 6000 halaman yang diakses setiap harinya.
BERITA
Waspada! Berita Hoax Penemuan Pesawat Malaysia MH370
Liputan6.com, London - Tak kunjung ditemukannya pesawat
MH370 milik Malaysia Airlines sejak Sabtu 8 Maret ternyata dimanfaatkan
sekelompok orang tak bertanggung jawab. Mereka membuat berita bahwa
pesawat itu telah ditemukan di dekat Segitiga Bermuda.
Tentu saja berita itu palsu alias hoax. Seperi dikutip Liputan6.com dari The Independent dan Al Arabiya, Senin (17/3/2014).
Karena dari hasil pencarian beberapa negara yang membantu pemerintah
Malaysia, belum juga ditemukan keberadaan pesawat Boeing 777-200 ER itu.
Meski muncul dugaan terkini bahwa pesawat tersebut dibajak.
Dalam artikel hoax yang diposting ke Facebook dan situs media sosial baru-baru ini, bertuliskan Headline "Malaysia Plane (MH-370) Has Been Found Near Bermuda Triangle. BBC News: Recent Video Released!".
Tentu saja judul utama itu dimaksaudakan agar menarik perhatian para pembaca. Karena isu itu sedang 'memanas'.
Yang
sebenarnya sengaja dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu, untuk
mendapatkan 'klik' dari para pembaca. Padahal sebenarnya hanyalah sebuah
halaman berisi iklan, yang jika di klik akan menghasilkan pundi-pundi
uang untuk si pemilik laman.
"Link biasanya mengarah ke situs
berita atau video palsu, dan mendorong pengunjung untuk berbagi link ke
saluran media sosial untuk mengisi survei atau melakukan klik pada
iklan," jelas analis Christopher Boyd dalam blog miliknya, Malwarebytes.
Dalam beberapa kasus, berita hoax
dengan isu yang sedang hits tersebut akan menuju link ke sebuah survei
selain mendorong pengguna untuk mengklik iklan. "Yang dapat membawa
keuntungan untuk scammer atau para penipu,"
"Sayangnya, kami harus memperingatkan Anda bahwa para scammer mencari untung dari musibah hilangnya pesawat penerbangan MH370 melalui saluran media sosial," sambung tulisan Christopher.
"Tak
perlu diungkapkan lagi, bahwa mereka tidak akan menampilkan video
kecelakaan di akhir, karena tidak ada video dan hanya tipuan," urainya
menambahkan.
Posting berita palsu lain terkait isu hilangnya pesawat MH370 yang beredar, antara lain dengan judul "Shocking Video: Malaysian Airlines missing flight MH370 found at sea” dan "Malaysian Airplane MH370 Already Found. Shocking Video Release Today by CNN”. Demikian seperti data judul yang ditulis Christopher dalam blognya.
Dilansir dari The Independent, berita hoax serupa sempat muncul setelah gempa bumi Jepang dan tsunami 2011. Lalu gempa Filipina tahun 2013.
Pesawat MH370 yang membawa 239 orang itu hilang pada Sabtu 8 Maret 2014. Satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing. Hingga 16 Maret 2014, belum juga ditemukan keberadannya.
Segitiga Bermuda atau Bermuda Triangle seringkali disebut dengan
Segitiga Setan. Sebuah area segitiga raksasa di lautan Samudera Atlantik
yang menghubungkan Bermuda, Florida, dan Puerto Rico.
Sejumlah kapal dan pesawat dilaporkan hilang tanpa jejak selama berabad-abad di kawasan tersebut.
Beragam dugaan pun muncul, mulai dari medan magnet, pusaran air, lorong waktu, gravitasi, hingga isu mistis dikaitkan dengan penyebab hilangnya kapal-kapal yang melintasi kawasan tersebut.
Sejumlah orang juga mengklaim, musibah itu adalah akibat dari gas metan dalam jumlah luar biasa yang dilepaskan dari dasar laut. Lainnya menawarkan teori aneh, tanpa dasar, bahwa penyebabnya mungkin alien dari luar angkasa yang bersembunyi di balik ombak. Bahkan ada yang menyebut, jiwa-jiwa dari peradaban Atlantis yang hilang ditelan ombak, ikut andil dalam musibah itu.
BERITA
Asap Riau Bukan Bencana Alam
15 Mar 2014
Rasanya belum genap setahun pemerintah mencabut status “bencana” akibat asap dari pembakaran hutan di Riau pada Agustus 2013. Kini, status bencana akibat asap yang pernah diberlakukan pada Januari tahun lalu itu kembali diberikan. Terhitung sejak 21 Februari lalu, sebanyak empat kabupaten dan kota di Riau menyatakan status Darurat Bencana Asap. Hingga 12 hari sejak 13 Maret 2014, pemerintah provinsi Riau memperpanjang status masa tanggap darurat bagi bencana kabut asap ini.
“Ini bukan bencana alam, tapi bencana yang dibuat manusia karena perusakan lingkungan. Grafik kebakaran dari tahun 1997 sampai saat ini seiring dengan tingkat deforestasi yang terjadi di Riau,” tegas Riko Kurniawan, Eksekutif Daerah organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) di Riau, kepada femina, Jumat (14/3).
Provinsi Riau adalah salah satu yang memiliki tingkat deforestasi yang tertinggi di Indonesia. Setidaknya dalam setahun sebanyak 160.000 hektare hutan hilang dibabat. Menurut Riko, dari total luas hutan Riau yang mencapai 8,6 juta hektare, sebanyak 4,2 juta hektar beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dan akasia.
Sebagai daerah dengan perkebunan sawit terluas di Indonesia, Riau merupakan provinsi penghasil Crude palm oil (CPO) terbesar. Sayang, banyak dari pengelolaan lahan perkebunan sawit ini yang melanggar ketentuan hukum. Pada tahun 2013 WALHI melaporkan 117 perusahaan perkebunan di Riau yang diduga melakukan praktik pembakaran lahan yang mengakibatkan kabut asap.
“Proses hukumnya terlalu lama dan bertele-tele. Dari 8 yang menjadi tersangka, baru 1 saja yang menjalani proses peradilan, dan hingga kini kasusnya masih menggantung,” keluh Riko. Tahun ini ada 80 perusahaan yang saat ini lahannya terbakar, di antaranya adalah perusahaan-perusahaan yang menjadi tersangka di 2013. Ini menandakan bahwa hukuman yang ada tidak menimbulkan efek jera. “Agar jera, seharusnya izin dari perusahaan-perusahaan perkebunan itu dicabut saja,” tegas Riko lagi.
Sebenarnya, undang-undang dan regulasi yang ada sudah baik. Tinggal pelaksanaan, pengawasan, dan efek jera hukuman yang kurang. Pemerintah harus memastikan bahwa perusahaan-perusahaan bertanggung jawab dalam menjaga wilayah konsesi (lahan yang dibuka) mereka sesuai dengan ketentuan. Misalnya, dengan melakukan patrol rutin untuk mengecek potensi kebakaran melalui laporan kemunculan titik api yang diberikan oleh BMKG kepada masing-masing perusahaan.
“Kalau pemerintah menjalankan tugas perencanaan, pengawasan, evaluasi, dan yudikatifnya dengan baik, maka mustahil ada titik api. Kalaupun ada bisa dipastikan kecil, dan bencana ini tidak akan terjadi,” ungkap Riko.
Langganan:
Postingan (Atom)